Star Wish : Prolog
Jam 17.42, Waktu dimana seseorang akan meninggalkan tempat dimana ia belajar atau bekerja, Garren adalah salah satunya, seorang remaja dengan penampilan normal, mulai berdiri mengangkat tas satu lengannya, pergi menjauhi universitasnya, ia mengambil sastra ingriss, mengetahui hanya itu hal yang dapat dipelajarinya dengan baik, yaitu bahasa ingriss.
"Karna kami bukanlah orang biasa."
"Tentu saja."
Sambil menguap ia berjalan keluar, matahari oranye mulai menghiasi langit, seperti biasa, Garren tetap berjalan, tetapi saat itu dia diberhentikan oleh seseorang. Orang itu setelan jas hitam formal, kacamata hitam, dan rambut yang disisir kebalakang, bagaikan seseorang yang terlihat benar-benar elit, badannya tidak kurus, tapi tidak gemuk, dia memiliki lengan yang terlihat kuat, sepatu kulitnya yang berwarna hitam kelam membuatnya bisa saja menghilang di malam hari.
"Berhenti nak!, kami ingin bicara" Kata orang itu,
"Hah?"Garren melihatnya sebentar, "Kau seperti orang-orang yang didalam film yang biasanya merekrut orang-orang, maaf tapi aku tidak tertarik pada apapun, jadi bye."Garren melanjutkan perjalanannya melewati orang itu. Lalu Garren terasa sedikit kaget ketika orang itu langsung menahan lengannya, dengan reflek Garren langsung menghantam sebuah pukulan dengan tangan satunya lagi ke orang itu, tapi ia meleset, orang itu dengan cepat melepas tangan Garren lalu melompat jauh kebelakang.
"Aku tidak punya waktu banyak nak, ikut kami!"Ekpresi orang itu tetap sama tapi ada perubahan intonasi disuaranya yang menjelaskan bahwa dia sedang marah.
"Kau yang mencari masalah!, ada apa?"Garren dengan kesal menjawabnya.
"Kau adalah cucu dari Ren kan?"
"Kau mencari kakekku? Dia membuka Dojo di tepi kota, seharusnya kau tidak susah menemukannya. Masalah selesai, terima kasih." Garren melanjutkan perjalanan.
"Tidak.." Orang itu menjawab dengan pelan tapi terdengar tegas.
Garren langsung terhenti begitu saja, lalu melihat kebelakang. "Apa maksudmu tidak? Kau bertanya padaku kalau aku adalah cucu Ren bukan? itu berarti kau pasti mencari kakekku."
"Tidak nak, kami bisa mudah mencari Kakekmu, tapi yang kami inginkan adalah kau."
"Ada apa dengan diriku?"
"Kenapa kau tidak ikut saja? Tenang saja, aku tidak akan mengigit." Orang itu mulai mengangkat tangan kanannya lalu membuka telapaknya.
"Kenapa aku harus percaya dengan kalian?"
"Karna kami bukanlah orang biasa."
"Kami?"
Orang itu mulai tersenyum, "Kami adalah Black Genesis, organisasi yang mencari banyak petarung muda yang berpotensial. Kami ingin mengadakan sebuah turnamen, yaitu Genesis Fight yang ke-24 dan kau adalah salah satu kandidat kami yang terpilih!" Lalu menjelaskan hal itu dengan semangat kepada Garren.
"Turnamen Genesis?"
"Benar, jadi? bagaimana? maukah kau ikut denganku sebentar? Tenang saja, untuk keputusanmu tentang masuk atau tidaknya kita akan bicarakan lain kali."
"Baiklah, tapi kau harus mentraktirku makan malam."
"Tentu saja." Orang itu mulai tersenyum, lalu berjalan kearah Garren melewatinya. "Ikut aku, aku tahu restoran yang lezat."
Garren tidak membalas, ia hanya berjalan dengan wajah penuh pertanyaan dan keherenan.
Lalu tiba-tiba orang itu mulai berbicara lagi, "Ngomong-ngomong kau bisa memanggilku, Alpha."
"Alpha?"
"Ya, tentu saja itu bukan namaku yang sebenarnya."
"Tentu saja."
Next : Star Wish : Tournament Evil
Comments
Post a Comment